Menjadi astronot bukanlah hal yang mudah. Sebelum mereka bisa melakukan perjalanan ke luar angkasa, mereka harus menjalani latihan intensif di Bumi untuk menghadapi kondisi ekstrem di luar atmosfer. Latihan ini mencakup persiapan fisik, mental, serta keterampilan teknis yang diperlukan untuk bertahan dan bekerja di lingkungan tanpa gravitasi.
1. Persiapan Fisik: Ketahanan dan Kesehatan yang Prima
Astronot harus memiliki kondisi fisik yang luar biasa, karena berada di luar angkasa dapat memberikan dampak besar pada tubuh. Beberapa latihan utama meliputi:
- Latihan daya tahan seperti lari, berenang, dan bersepeda untuk menjaga kebugaran jantung dan paru-paru.
- Latihan kekuatan untuk mencegah kehilangan massa otot dan kepadatan tulang akibat lingkungan mikrogravitasi.
- Pelatihan ketahanan G-force di dalam centrifuge untuk membiasakan tubuh dengan tekanan tinggi saat lepas landas dan masuk kembali ke atmosfer.
2. Pelatihan di Lingkungan Mikrogravitasi
Karena di luar angkasa tidak ada gravitasi, astronot harus belajar bergerak dan bekerja dalam kondisi tanpa bobot. Mereka berlatih di:
- Kolam besar seperti Neutral Buoyancy Lab (NBL) milik NASA, yang digunakan untuk mensimulasikan keadaan tanpa bobot dengan menyelam menggunakan pakaian luar angkasa.
- Pesawat Zero-G (dijuluki “Vomit Comet”), yang terbang dalam pola parabola untuk memberikan pengalaman gravitasi nol dalam waktu singkat.
3. Latihan Bertahan Hidup dalam Keadaan Darurat
Jika terjadi kesalahan saat pendaratan atau keadaan darurat lainnya, astronot harus siap bertahan hidup di lingkungan ekstrem, seperti:
- Latihan di hutan atau gurun untuk bertahan sebelum tim penyelamat datang setelah pendaratan darurat.
- Pelatihan di lingkungan Arktik atau Siberia untuk menghadapi kondisi dingin ekstrem jika kapsul mendarat di daerah terpencil.
4. Simulasi Misi dan Operasi di Luar Angkasa
Astronot juga berlatih menggunakan simulator untuk mempersiapkan berbagai skenario:
- Simulator ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional) digunakan untuk melatih cara mengoperasikan sistem dalam kondisi luar angkasa.
- Latihan EVA (Extra-Vehicular Activity), atau aktivitas di luar pesawat, untuk memperbaiki peralatan di luar angkasa dengan pakaian luar angkasa khusus.
- Pelatihan komunikasi dan kerja tim, karena koordinasi dengan kru dan pusat kontrol di Bumi sangat penting.
Kesimpulan
Sebelum melangkah ke luar angkasa, astronot harus menjalani pelatihan fisik, mental, dan teknis yang ketat untuk memastikan mereka siap menghadapi kondisi ekstrem di luar angkasa. Dengan latihan ini, mereka dapat menjalankan misi dengan aman dan sukses, menjelajahi kosmos untuk membawa lebih banyak pengetahuan bagi umat manusia.
https://reports.sonia.utah.edu